Semenjak memutuskan menjadi karyawan disebuah kantor startup yang berlokasi di Kota Kasablanka, tentu saja merubah segala aktifitas sehari - hari. Dulu aktifitasku hanya sebatas kampus - event dan traveling (pokoknya kalo ada hari jepeit, pasti langsung terbang keluar kota). 
Kalo sekarang ? beuh boro - boro traveling! dapat waktu istirahat dikantor buat makan siang aja aku udah senengnya kebangetan!. Maklum saja karena kesibukan dikantor, aku baru bisa megang handphone ketika jam istirahat. Sedih ish (macem jaman penjajahan aja).

Kantorku yang masih startup dengan jumlah karyawan yang seiprit, membuat 'kami' karyawannya harus bekerja dua kali lipat memegang dua tugas yang berbeda. Sebenernya lelah sih. Tapi aku masih punya impian yang harus diperjuangkan.



Semenjak udah full time ngantor, terkadang ada saja hal yang bikin sedih misalkan ketika orang yang gak tau apa - apa tiba - tiba ngejudge kamu dengan predikat "sombong" cuma gegara slow respon menanggapi chat mereka di whatsapp. Keluargaku aja nggak segitunya. 

Pengen tak ceramahi deh orang - orang yang hanya bisa ngejudge aja. Aku kerja buat nyari pengalaman dan ngumpulin modal buat resepsi (handphone mah ga 24jam aku tenteng - tenteng hufft). Kalo kata orangtuaku sih "Enggak usaha capek - capek kamu ngabisin waktu dan tenaga buat ngeladenin mereka. Tunjukkan aja lewat karyamu, mbak". Kalo udah denger kayak begini, aku lega dan semangat kalau disuruh lembur seharian (asal gaji nambah).



Kalo ngomongin keluarga, aku jadi inget ayah dan ibu yang suka nanyain "mbak udah makan belom ?","mbak udah solat belum?" hingga "mbak kapan mau bawa calonnya kerumah?" *baikan pertanyaan terakhir*.

Aku sangat mengapresiasi sekali dengan kebawelan dan kesabaran kedua orangtuaku ini. Kalo mereka udah bawel, ceramahnya mamah dedeh juga lewaaat. Tapi yang aku salut sama mereka yakni kesabarannya.
"Sabar itu susah makanya hadiahnya SURGA" -ibu-
Kadang aku suka iseng menanggapi omongan ibu dengan bilang gini "Yah, kalau sabar itu gampang. Mungkin hadiahnya cuma dispenser buk" . Tak lama kemudian ibu bakal duet dengan ayah untuk nyeramahin aku. Aku cuma bisa senyum dan nyengir nakal kalau mendengar mereka ceramah menasehati anaknya.

Quality time bareng ayah ibu sering aku lakukan melalui video call ataupun telponan. Disela - sela telfonan dengan ayah ibu yang ada di Palembang, aku 'lumayan' sering ngadu ke mereka kalau sedang mengalami rasa sakit (termasuk putus cinta sariawan). Faktor pemicu sariawan biasanya kelelahan akibat terlalu semangat kerja/lembur serta kekurangan air putih.

Kalau ngeliat riwayat "sariawan", aku mewarisinya dari ayahku. 
Kalian tahu kan kalau faktor keturunan juga bisa turut andil menjadi penyebab sariawan. Mbok ya ayah kalau bisa ngewarisin tanah atau emas gitu :p .

Obat sariawan yang rutin jadi resep keluarga turun temurun adalah air kelapa. Ibu selal menyetok air kelapa sebagai obat untuk anggota keluarganya yang sariawan. Biasanya aku disuruh minum segelas air kelapa ketika sariawan dan juga diberi lidah buaya.
Lain ceritanya kalau aku sariawan dan sedang berada di Jakarta. Aku nggak pernah berniat menyetok air kelapa dikulkas kosan (karena pasti akan diminum oleh penguni kosanku).



Hingga akhirnya Ayahku (sang dokter keluarga) memberikan amanah bagiku untuk menyetok obat sariawan. Sempat konultasi beberapa merk obat sariawan dengan Ayah dan ibu dirumah (karena mereka termasuk konsumen setia obat sariawan).

Honestly beberapa merk obat sariawan sudah aku coba. Tapi baru Aloclair Plus yang tidak perih ketika dipakai. Sebagian dari kalian mungkin taulah, obat sariawan kebanyakan menimbulkan perih ketika dioles dititik 'sariawan'. Berbeda dengan Alolair Plus , obat sariawan dengan kandungan aloe vera yang nyaman dipakai di titik sarawan dan tidak perih.



Hal yang paling lucu ketika lagi video call sama keluarga dirumah yakni ketika aku dengan bangganya mempromosikan Aloclair Plus ke orang rumah, dan dijawab dengan beberapa kotak aloclair yang ditunjukkan oleh ayah dan ibu ketika video call -_-. Ini moment yang bikin senyum senyum sendiri. Disaat aku baru mencoba Aloclair, orangtuaku ternyata sudah menyetok aloclair dengan tiga varian yang berbeda mulai dai yang gel, spay dan rinse. Sebagai anak sulung dan generasi milenial aku merasa kalah cepat dibanding ayah ibuku.

AAAAHHH terima kasih banyak Aloclair sudah hadir ditengah - tengah keluarga kami. Dan menjadi pilihan terbaik saat 'sariawan' melanda. AAAHHH ayah dan ibu, lagi - lagi kelakuan dan kepintaran kalian selalu bikin aku kagum and as you know, i can't smile without you.