Dua tahun lalu, saya sudah memiliki tiket penerbangan menuju Makassar untuk digunakan pada awal tahun 2014. Tapi siapa yang menyangka, dua pasang tiket pulang pergi menuju kota Daeng itu harus kami lupakan. Semua karena maskapai yang kami pilih “bangkrut”. Maskapai yang dijagokan sebagai maskapai perintis untuk Indonesia Timur itu harus menutup semua penerbangannya karena kondisi keuangan yang menyedihkan.

Sedih??? Jangan ditanya. Rencana liburan dua anak muda yang waktu itu baru lulus kuliah untuk melihat Tana Toraja pupus sudah. Soal tiket, sudah kami iklaskan untuk maskapai tersebut. Entahlah, kami memang anak muda yang baik dan tidak ingin membesar – besarkan masalah tiket yang harganya tak seberapa itu (*maklum beli tiket promo) hahaha. 
Hallo Makassar !!!.

Dua tahun berlalu, dan Juni 2015 saya menjejakkan kaki di Kota Daeng. Kota yang terkenal dengan kuliner “Coto Makassarnya” serta kota yang menyimpan banyak cerita tentang keberagaman budaya Indonesia. Pelabuhan Makassar menjadi saksi pertama, ketika saya tiba di Makassar. Setelah tiga hari melakukan pelayaran dengan kapal perang Indonesia untuk melewati lautan dan melawan ombak yang tinggi.

"Kebahagiaan terbesar bagi seorang travel blogger adalah ketika mendapatkan sinyal telepon di suatu daerah" –astari ratnadya-

Hal pertama yang saya lakukan ketika lego jangkar yakni mencari sinyal telepon. Maklum saja selama di lautan sulit sekali mendapatkan sinyal, apalagi memposting tulisan baru di blog *alesan* hahaha.
Mencari Sinyal :).
Perlengkapan yang saya bawa ketika turun dari kapal tak lain perlengkapan untuk memotret keindahan Indonesia (baca : kamera dan notebook). Oh yah, perjalanan saya ke Makassar ini dalam rangka Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 dengan kapasitas saya sebagai Travel Blogger yang ikut serta dalam kegiatan ini. 

Beberapa kegiatan selama di Makassar.
Berbagai kegiatan dilakukan ketika saya dan rombongan tiba di Makassar. Mulai dari city tour, operasi semut di Pantai Losari, transplantasi terumbu karang di Pulau Samalona, hingga kegiatan sosial di pulau Kodingareng yang begitu cantik dan mempesona. Bertemu dengan penduduk lokal dengan bahasa daerahnya dan juga terlibat dalam percakapan bersama anak muda setempat yang membuka mata saya bahwa sekali lagi “Indonesia itu Kaya”. Kaya akan budaya, suku, bahasa, serta tempat wisata yang beragam dan mempesona.

Saya sangat bahagia bisa menginjakkan kaki di Makassar. Kota besar yang begitu saya idamkan selama dua tahun terakhir. And lucky me!! I have many new friends on boat :) .
Teman – teman dari segala daerah di Indonesia, dengan background pendidikan yang berbeda – beda. 
Thanks god, I’m a lucky girl. 


Apa Kareba Makassar ??
Finally, I was here J .

Teks & foto : Astari Ratnadya