Beberapa kali “Cuma lewat” di Semarang, belum pernah menginjakkan kaki di Sam Poo Kong. Mentok - mentok mampir ke Lawang Sewu terus jajan es dawet. *sedih banget sih tar!*.
Udaaah, nggak usah ikut sedih akan kisah perjalanan saya di Semarang beberapa tahun silam T_T.
Kali ini saya kembali ke Semarang dengan perjalanan yang sangat menyenangkan, bersama 50 orang kawula muda dengan beragam profesi yang berbeda dan memiliki satu tujuan yang sama !!! yakni “Mempromosikan Pesona Indonesia”. 

Laksamana Ceng Ho.
Menengok langsung keragaman alam dan budaya merupakan salah satu Pesona Indonesia. Begitulah aktifitas kami selama melakukan perjalanan Social Media Trip & Gathering. Ketika burung besi landing dengan mulus di Bandar Udara Internasional Achmad Yani, gambaran kelenteng Sam Poo Kong sudah berputar – putar di kepala. Pokoknya saya harus ke Kelenteng Sam Poo Kong sembari meramal jodoh. 
Kompleks Sam Poo Kong.
macem di Cina ya :)
Anggep aja saya di Cina.
Sama seperti Kelenteng di pulau Kemaro - Palembang, kelenteng Sam Poo Kong begitu terkenal dikalangan etnis Tionghoa. Bangunan yang didominasi dengan warna merah khas Tiongkok ini begitu megah. Luasnya pun tak tanggung – tanggung, lumayan bisa membakar lemak kalau berkunjung kesini siang bolong sambil lari – lari bawa cariel 60liter *abaikan*. 

Spot buat foto cantik ya disini.
Kelenteng Sam Poo Kong merupakan bukti toleransi umat beragama di Bumi Nusantara. Pertalian yang erat antar Islam dan kelenteng, membuat Sam Poo Kong jadi tempat wisata sejuta umat!!!. Seperhatian saya selama mengelilingi Kelenteng Sam Poo Kong, nggak Cuma etnis Tiongoa saja yang berkunjung. Ada rombongan anak – anak TK yang lagi study tour, rombongan ibu – ibu arisan, hingga anak muda memadati kompleks Sam Poo Kong. bahkan teman – teman akhwat yang berhijab pun banyak yang berkunjung. Jadi jangan rasis yah temen – temen :) Damai itu indah lho!. Semua pengunjung yang datang campur aduk dari suku, ras, budaya, agama Cuma untuk menikmati keindahan sejarah dan budaya di Sam Poo Kong. 

Lepas alas kaki kalau mau masuk.
Aktifitas di Kelenteng.
Yang mau tau peruntungan hidup bisa kesini.
Bagi masyarakat Tionghoa, sembahyang adalah kegiatan utama yang mereka lakukan ketika berkunjung ke Sam Poo Kong. Bau dupa tercium ketika masuk ke kompleks Sam Poo Kong. Untuk pengunjung lainnya yang non etnis Tionghoa, bisa berkeliling melihat kecantikan Sam poo Kong. Ada beberapa lukisan yang ditempel di dinding kompleks Sam Poo Kong. Lukisan tersebut mengenai perjalanan Laksamana Cheng Ho mengarungi Samudera untuk beradagang hingga menyebarkan agama islam.

Komplek Sam Poo Kong ini punya daya tarik masing – masing.
Saya begitu tertarik dengan goa batu yang ada disalah satu kawasan kelenteng. Letaknya persis diseberang patung Laksamana Ceng Ho (atau silakan hubungi guide terdekat^^). Konon kabarnya, goa batu ini sebagai tempat Laksamana Cheng Ho beribadah. Walaupun beliau muslim, namun beliau tetap mempersilakan awak kapalnya yang beragama budha untuk beribadah pula di goa itu. Sungguh hubungan yang sangat harmonis antar umat beragama. 

One bucket Checklist : Berkunjung ke Sam Poo Kong :)
Keinginan saya untuk berkunjung ke  kelenteng Sam Poo Kong
yang begitu tersohor terbayar sudah. Mengitari kompleks Sam Poo Kong membuat saya terkagum – kagum akan toleransi umat beragama di Indonesia dan sekali lagi saya bangga terlahir sebagai warga negara Indonesia. keanekaragaman alam, sejarah, budaya begitu mempesona. 

Yang dibelakang itu guide kami lho!.
Oh ya, sedikit informasi bagi kalian yang mau berkunjung ke Kelenteng Sam Poo Kong. Kenakan pakaian yang sopan yah, menghargai tempat ibadah umat beragama perlu loh. Jangan lupa bawa topi sama kacamata juga biar penampilan makin gaya *eeeh*. Dan buat yang suka sejarah, make sure kalian keliling bareng guide nya yah .


Pict by : Tari dan Una (Dua Gadis manis yang mempesona :p)