Siang itu handphoneku terus bergetar. Panggilan masuk dari keluarga di Sumatera harus kuabaikan terlebih dahulu demi menyelesaikan meeting yang tinggal beberapa menit lagi.
Selesai meeting, aku segera meraih handphone dan kudapati belasan panggilan masuk dari keluarga di Palembang. Mulai dari ayah, ibuk hingga adik bungsuku yang bergantian menelpon.

“Halo mbak. Mbak Tari dimana ? kami telpon kok gak diangkat” sapa suara diujung telpon.
Mbak baru kelar meeting dek. Kenapa?”  tanyaku penasaran.
tak lama kemudian, aku mendengar suara ibuk yang sudah mengambil alih telpon adikku.

“Ri, ibu sama ayah tadi sudah cek tiket buat hari raya. Mahal-mahal banget”. kata ibuk,
“Wajar sih buk. Kan momennya liburan Hari Raya” jawabku.
“ini tiketnya mahal semua. kamu dan Tia di Jakarta, si Arif di Singapura. Kalian kalau pulang ke Palembang, tiketnya terlalu mahal nak. Lebaran ini kalian nggak balik nggakpapa. Nanti kita videocall aja. Nanti ibuk telpon lagi ya. mau pengajian dulu”. Kata ibuk mengakhiri pembicaraan.

Belum sempat aku menutup telpon, handphone sudah kembali lagi ke adik bungsuku, Feby. “Mbak tadi ibuk nangis” cetusnya. Sontak membuatku kaget! tanpa kuminta adik bungsuku ini menceritakan semuanya.

“kata ibuk tadi, lebaran kali ini bakal sepi. Ketiga anaknya ada yang di luar kota dan ada yang di luar negeri. Sebenernya ibuk tu pengen kita kumpul pas hari raya mbak. Cuma tiket mahal banget kata ibuk. Sayang. Mending mbak dan mas tabung aja duit buat beli tiket” cerocos adik bungsuku yang saat itu sedang tidak berpuasa karna telat bangun sahur.
Pertama kalinya shalat idul fitri di Penang, Malaysia.
Mendengar cerita dari adik bungsu kesayangan, otakku langsung berpikir untuk bisa merayakan hari raya idul fitri sekaligus liburan bersama ayah, ibu dan ketiga adikku. Tentunya dengan biaya yang ramah di kantong.

Tak butuh waktu lama untuk mengambil keputusan. Karna aku sebagai anak sulung yang selalu bisa cepat mengambil keputusan. Malaysia menjadi negara tujuan untuk kami sekeluarga bertemu. Tepatnya Penang. Kota cantik di Malaysia yang menawan dengan keberagaman budaya dan pesonanya.

Proses pecarian hingga pembelian tiket AirAsia sangat mudah. Baik itu di aplikasi AirAsia ataupun di website airasia.com. Tentunya sebagai anggota AirAsia BIG, sangat mudah bagiku untuk menemukan harga tiket yang affordable. Akupun bisa dengan mudah me-redeem point AirAsia BIG yang aku punya. Tiket sudah ada di tangan dan kami sekeluarga sudah siap untuk berangkat ke Penang. Rute Penerbangan kami seperti ini.

Ayah, Ibu, dan Feby, berangkat dari Palembang menuju Kuala Lumpur, kemudian lanjut penerbangan menuju Penang. Adikku yang cowok, Arief berangkat dari Singapura menuju Penang. Sedangkan akui dan Tya berangkat dari Jakarta menuju Penang. 

Bandara International Penang menjadi saksi bisu bertemunya kami semua. Kami sekeluarga memutuskan untuk merayakan hari raya idul fitri di Penang. Jauh dari keluarga dan tetangga, karna harga tiket penerbangan ke sumatera yang bikin kami mengelus dada.

Aku si anak sulung yang selalu menjadi bodyguard.
Ayahku sangat bahagia menghayati perannya.
Aku dan ketiga adikku berjanji, keesokan hari setelah idul fitri, kami akan mengajak ayah dan ibu terbang tanpa sepengetahuan mereka. And yes we did it. 

Tiket penerbangan dari Penang ke Langkawi sudah aku pesan sejak di Jakarta kemarin. Ayah dan ibu bahagianya bukan main karena diajak liburan. Padahal kalau boleh jujur, kami mendapat harga tiket ke Langkawi dengan sangat murah. Hanya 400ribu per orang untuk penerbangan pulang pergi Penang - Langkawi. 
kakak adik yang dari dulu pengennya satu seat bareng.
Proses check-in sendiri sudah aku lakukan via web check-in, mengingat aku pergi rombongan dan cukup memakan waktu jika harus menuju kaunter check-in bandara. Pun aku sudah memilih kursi supaya kami duduk berdekatan. Sekaligus melapas rindu untuk bercerita banyak hal di penerbangan nanti.
Welcome to Langkawi !!
Sumringah banget buk bos dan pak bos.
Melihat wajah ayah dan ibuk yang sumringah dengan mata berbinar, aku turut bahagia saat mereka berdua menikmati perjalanan kali ini. Bahkan ayahku tak kenal lelah. Beliau terlalu semangat untuk ikut kami yang anak muda ini foto-foto hingga ikut chill di pantai. Begitupun ibuk. Ibuk terlihat gagah berjalan dan mencoba beragam kuliner di Langkawi. Sampai aku dan adikku tersadar kalau kita harus sering mengajak ayah dan ibuk bepergian.

Ibuku sudah berjuang melawan penyakitnya selama ini dan semenjak ayah pensiun, ayahlah yang merawat ibuk di rumah. Sedangkan kami ketiga anaknya pergi merantau untuk meraih pendidikan dan cita-cita. 


Dear AirAsia, terima kasih karna sudah hadir di industri penerbangan. Terima kasih karena sudah menyalakan mimpi-mimpi kami untuk bisa terbang lebih tinggi lagi. Bahagia bersama AirAsia bukan hanya tagline semata, tapi memang nyata.

Btw Desember ini aku dan keluarga akan melakukan perjalanan kembali ke Pulau Dewata. Mohon doanya semoga lancar yah perjalanan kami. Oh ya untuk kalian yang mau melakukan pemesanan tiket airasia, let me tell you how easy "Booking ticket" via aplikasi AirAsia.


Jangan lupa untuk download aplikasi AirAsia terlebih dahulu di ponsel kalian yah. Kemudian...
  • Buka aplikasi AirAsia di handphone, kemudian masukan destinasi penerbangan dari kota asal ke tujuan. Jangan lupa juga untuk memilih tanggal dan jumlah rombongan yang mau berangkat.
  • Step selanjutnya akan langsung terlihat harga tiket termurah di bulan tersebut. Tips dariku pilihlah penerbangan pada hari Selasa dan Rabu (weekdays). Biasanya hari tersebut harga tiket murah banget.
  • Setelah memilih tanggal, lanjut isi biodata penumpang. Jangan salah saat pengisian yah guys. Perhatikan baik-baik nama penumpang dan jenis kelamin hingga nomor paspor.
  • Step selanjutnya, kalian bisa pilih kursi, bagasi, hingga menu makanan yang akan disantap di pesawat. Untuk step ini ada biaya tambahan yah 😉.
  • Setelah semua form pemesanan lengkap, kamu akan diarahkan ke form pembayaran. Nah sekarang AirAsia sudah menyediakan banyak channel pembayaran. Mulai dari pembayaran online hingga pembayaran langsung ke minimarket yang mendukung. Mudah bukan ?

Untuk teman-teman yang membaca artikel ini, selagi orangtua masih ada, bahagiakanlah mereka sebagaimana mereka membahagiakan kalian sewaktu kecil. Tak perlu ragu akan rezekimu jika bisa membahagiakan orang tercinta.