Bagiku, keindahan Indonesia itu nomor SATU. Dan jika harus memilih bagian Indonesia yang paling INDAH, maka aku akan mantap menjawab INDONESIA TIMUR. Layaknya mentari yang terbit dari Timur, keindahan Indonesia Timur selalu menggoda bagi siapapun untuk menjelajah. 

Kapal untuk kesana mahal.
Perjalanan kesana pun mahal.

Mungkin itulah yang menjadi alasan kenapa Papua menjadi destinasi mahal. Apalagi untuk bisa mampir ke Raja Ampat yang masih begitu indah terjaga. 

Langit masih gelap ketika kapal kami bersandar di sebuah Pelabuhan bertuliskan "Port of Sorong. Pukul enam pagi waktu Indonesia Timur, aku sudah beranjak dari Kasur kapal untuk mandi.

"Raisa ayoook!! nanti kita telat lagi ikut apel pagi" kata Sila, teman sekamarku.
"Bentar Cuy. Aku pake kaos kaki dulu" jawabku.

Perasaan haru dan bahagia menghampiri. Akhirnya aku bisa menginjak bumi Papua. Provinsi di Indonesia Timur yang sudah aku idamkan sejak duduk di bangku sekolah dasar. Provinsi yang letak geografisnya paling ujung Timur dari wilayah Indonesia. Aku masih kelas 3 SD kala itu dan membayangkan bisa berkunjung ke Irian Jaya. Ya aku mengenal Papua terlebih dahulu dengan nama Irian Jaya.
Aku beruntung karna nggak menyerah dengan mimpi kecilku. Aku terus memupuk mimpi untuk berkunjung ke bumi Papua. Hingga tuhan mengabulkan mimpi kecilku pada 2015 lalu. Tuhan maha baik, beliau mengabulkan mimpi kecilku untuk berkeliling Indonesia Timur selama satu bulan dan gratis. Sebuah mimpi yang jadi kenyataan.

"Kalau kalian punya mimpi, pupuklah mimpi tersebut, berusahalah untuk menjadikan mimpi itu nyata. Jangan menyerah!! Jadi saat mimpi itu menjadi kenyataan, kalian akan siap". -Astari Ratnadya-

Kalian tau kenapa aku cinta sekali dengan Indonesia Timur, khususnya tanah Papua ?
Karena papua punya segalanya dan juga,, dulu pernah ada orang Papua yang mengisi hatiku 😅

Selain itu Papua punya Gunung-gunung yang berdiri kokoh, pantai-pantai indah dengan deretan pohon kelapa yang nyiur, hingga goa-goa dengan stalaktit dan stalagmit yang memukau. Belum lagi pesona bawah laut Papua khususnya Raja Ampat sebagai perpustakaan hidup bagi koleksi terumbu karang dan biota laut paling beragam di dunia. 

Selain keindahan bawah lautnya, aku melihat Papua pun bisa maju dengan Green Tourism. Papua sebagai Destinasi Wisata Hijau bisa kita tengok dari beberapa hal berikut. 

1. Green Homestay yang ada di Raja Ampat. 
Homestay yang dibuat oleh masyarakat lokal ini merupakan bangunan yang ramah lingkungan. Keberadaan homestay ini juga membantu upaya konservasi hutan Papua. Dari data yang aku dapatkan, 50% keanekaragaman hayati Indonesia ada di Bumi Papua. Setidaknya kelangsungan hidup Orang Papua Asli bergantung pada sumber daya alam dan ekosistem hutan. 

2. Hutan Papua sebagai Harapan Hutan di Indonesia
Hutan Papua adalah rimba terakhir yang Indonesia punya. Harapan dan masa depan Hutan Indonesia ya rimba Papua ini. Sebagian besar hutan-hutan di rimba Papua belum terjamah tangan nakal manusia, seperti hutan Sumatera dan Kalimantan.
Photo by : desalogi.id
3. Alam Papua Masih Terjaga
Kita semua tau Mostly Biodiversity alam Papua masih terjaga. Hal ini adalah kerjasama antar Orang Papua Asli, Masyarakat sekitar dan Pemerintah yang bergotong royong menjaga Alam Papua.
Photo by : Kementrian Pariwisata
4. Adat Sasi, Tradisi dan Festival Lokal yang Tak Punah 
Papua terkenal dengan adat, tradisi dan festival lokal yang pasti terus terjaga. Festival adat seperti festival Danau Sentani hingga festival Lembah Baliem tetap rutin dilaksanakan setiap tahunnya. 

Adakah teman-teman disini yang tau "Sasi". Sasi merupakan adat di Indonesia Timur (umumnya di pulau Maluku dan Papua) dimana masyarakat setempat tidak diperbolehkan mengambil sumber daya alam secara bebas. Hal ini untuk konservasi alam. Ada kurun waktu tertentu kapan hasil alam bisa diambil. Nah sasi ini ada beberapa jenis. Sasi Laut, Sasi Hutan, Sasi Pantai, dan Sasi Kali. 
Photo by : GNFI
Banyak banget pengetahuan yang aku dapatkan mengenai Papua dari website EcoNusa mengenai pengelolaan sumber daya alam dan pariwisata berkelanjutan. Website yang user friendly, menampilkan berita tentang Papua sehingga kami kaum urban Jakarta bisa dengan mudah dan mengerti tentang isu yanga da di Papua.

Oh yah, Yayasan EcoNusa ini juga sebagai jembatan komunikasi antar pemangku kepentingan di wilayah Timur Indonesia (Papua dan Maluku). Selain itu Yayasan EcoNusa juga mempromosikan nilai-nilai kedaulatan pengelolaan dan konservasi sumber daya alam kepada pembuat kebijakan di tingkat daerah maupun nasional.

Aaaah rasanya aku rindu sekali untuk bisa main ke Papua lagi. Aku udah bikin list aktifitas yang bakal aku lakukan kalau nanti ada rezeki berkunjung ke Papua lagi.
Bercengkrama dengan Warga Lokal 
Sepengalamanku berkunjung ke Sorong, Papua Barat, Orang Papua itu ramah-ramah. Senyumnya sangat hangat. Mudah untuk berbaur dengan warga lokal apalagi sambil menyeruput secangkir kopi bersama.
Photo by : Indonesia Kaya
Menghabiskan Senja di tembok Berlin bersama anak muda Papua. Senja di Indonesia Timur nggak pernah salah. Menghabiskan senja sembari berkenalan dengan warga lokal khususnya muda-mudi Papua asyik juga loh. Bahkan warga lokal ini biasanya mendendangkan lagu sembari menunggu senja. Kalian taulah yah suara mereka merdunya kebangetan.
Photo by : inews.id
Mampir ke Yapap, Misool
Berada di Yapap jadi salah satu keinginanku sejak lama. Apalagi berenang dan foto - foto floating diatas jernihnya air. Berasa seperti lokasi film - film Hollywood. Laut yang bening dengan pasir putih, seakan kolam renang pribadi.
photo by : id.wikipedia.org
Melihat langsung Festival Danau Sentani dan pembuatan tato sebagai lambang kecantikan perempuan adat di Papua.
Aku sangat ingin melihat langsung Festival Danau Sentani yang menjadi salah satu festival terbesar di Papua.

Belanja Kopi Amungme Gold, Kopi Primadona Kelas Internasional dari Tanah Papua
Aku punya cerita indah dengan kopi ini. Dulu waktu masih pedekate sama pilot dari Papua 😅, aku sempat dibawakan tiga bungkus kopi amungme. Kopi amungme ini dibudidayakan oleh suku amungme yang tinggal di dekat tambang Tembagapura. Kenapa kopi ini mahal ? Setelah kopi panen, langsung diangkut dengan helikopter milik PT Freeport Indonesia untuk menuju pabrik pengolahan di Timika.
photo by : antaranews.com
Semoga nantinya semua aktifitas yang aku jabarkan diatas bisa benar - benar aku kunjungi satu persatu ketika merapat ke Bumi Papua. Tentulah aku akan dengan senang hati untuk membagikan foto - foto keindahan Bumi Papua pada kalian semua.