Terletak di perbatasan Musi Rawas Utara (Muratara), Goa Batu Napal Licin jadi salah satu objek wisata unggulan di Desa Napalicin, Provinsi Sumatera Selatan. Konon, goa ini dulu sempat ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal hingga mancanegara. 

Perjalanan menuju Desa Napalicin menempuh waktu lima jam dari kota Lubuk Linggau, dengan infrastruktur jalan yang sebagian masih rusak. Dan akses kesana cukup jauh.

Berbicara tentang goa Napal Licin, ini tuh goa pertama di Sumatera Selatan yang aku kunjungi. Dari beberapa goa di Indonesia yang aku kunjungi, baru goa Napal Licin ini yang dalamnya masih bisa napak (ngga ada aliran sungai/air macem di goa Pindul Yogyakarta ataupun goa Kristal di Kupang).


Trekking menuju mulut Goa Napal Licin memakan waktu sekitar 15 menitan dari gerbang utama yang bertuliskan “Selamat Datang di Taman Wisata Goa Napalicin TNKS”


TNKS merupakan kepanjangan dari Taman Nasional Kerinci Seblat. Salah satu taman nasional yang ada di Indonesia dan menjadi taman nasional terbesar di Pulau Sumatera. 

Kawasan ini melingkupi 4 provinsi yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Sejak 2014 silam Taman Nasional Kerinci Seblat ini terdaftar dalam World Heritage Site sebagai Cluster Mountainous Tropical Rainforest Heritage Site of Sumatera bersama dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Mang Dayat dan tongkat saktinya

Berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, menjadikan Goa Napal Licin ini bernilai jual tinggi, dari jalur pendakian yang masih alami hingga eksotisme goa yang punya keunikan sendiri. Stalaktit dan Stalagmitnya juga menambah kecantikan Goa. Bahkan ada stalaktit dan stalagmit yang menyatu di dalam Goa ini. Goa Napal Licin ini bisa jadi destinasi wisata unggulan kembali kalau pemeliharaannya terjaga.

Sayangnya saat kunjungan kemarin, kami menemukan masih banyak sampah di dalam Goa, mulai dari sampah plastik bekas makanan ringan, minuman dan juga tissue. 

Sedih ngeliatnya karena cukup banyak sampah. Belum lagi tindakan Vandalisme yang terlihat dari coretan di beberapa dinding Goa 🙁. Bahkan ada yang sengaja menulis nama gank beserta anggotanya. Ngga paham apa maksud dan tujuannya, yang jelas bikin sedih karena merusak keindahan Goa Napal Licin.

Baca deh tulisan di dinding goa. 

Semoga pas aku balik lagi ke Goa Napal Licin, makin banyak kemajuannya 👌 misalkan dibangunnya Information Centre, fasilitas toilet dan juga fasilitas penyewaan sepatu untuk trekking (lumayan sih ini buat jadi sumber pemasukan bagi warga setempat).



Dokumentasi Foto : Astari Ratnadya dan Tim Digital Media Disbudpar Sumsel