Salah satu pengalaman yang menyenangkan dari trip Social Influencers Fest 2017 ini terletak pada jenis akomodasi yang diberikan. Kami yang notabene anak - anak muda dari beragam negara dikumpulkan dalam event ini dan diharuskan mencoba pengalaman baru menginap di homestay.

Akomodasi yang diberikan oleh pihak Empayar Awan Biru begitu beragam, mulai dari hotel bintang lima, resort, house boat, hingga homestay.

Aku pribadi yang sudah terbiasa tidur dimana saja apalagi tinggal dirumah warga (kalau lagi pajau couchsurfing) sih biasa saja. Tapi lain halnya dengan oppa - oppa dari negeri ginseng. Mungkin tinggal di homestay kemarin, jadi pengalaman tersendiri bagi mereka.

Selama perjalanan trip Social Influencers Fest 2017 kemaren, terhitung ada dua homestay di dua daerah yang berbeda yang kami inapi. Untuk artikel kali ini aku akan cerita pengalamanku menginap di homestay Bagan Datuk. Bagan Datuk merupakan kota kecil yang terletak Teluk Intan, Perak Malaysia. Cuaca di Bagan Datuk lumayan panas, karena letak kota ini dipinggir pantai.


Homestay Makcik Minah.
Ruang tamu dengan gorden berwarna cerah.
Homestay yang aku inapi beserta tiga peserta lainnya yang berasal dari Indonesia dan Malaysia ini yakni homestay Kak Minah. Homestay milik makcik Aminah ini memang sudah jadi langganan turis asing maupun lokal untuk menginap ketika mereka sedang berkunjung ke Bagan Datuk.

Bentuk rumah yang dijadikan homestay ini, mengingatkanku akan rumah – rumah tradisional yang ada di tanah kelahiranku, Palembang. Bentuknya bak rumah panggung dengan kayu – kayu yang kokoh serta jendela – jendela yang lebar dipadukan dengan gorden berwarna cerah. Aaah aku merasa sedang berkunjung ke rumah nenek dan kakek di Palembang.




Homestay milik makcik Aminah ini terdiri dari empat kamar tamu, dua kamar mandi, dan dua ruang tamu. Halaman homestay ini pun cukup luas untuk sekedar menikmati sunset sambil melihat burung – burung yang terbang dikala senja.

Menginap selama tiga hari dua malam di homestay makcik Aminah ini membuat saya ketagihan dengan masakan beliau. Bagi tamu yang menginap di homestay, makcik menyediakan makan pagi, makan siang dan juga makan malam untuk setiap tamunya yang menginap. Selain itu, yang paling saya suka adalah sesi ‘kumpul bersama’ di ruang tamu Bersama makcik dan suaminya. Mereka banyak bercerita tentang keluarganya dan juga banyak bertanya tentang kehidupan di Indonesia, khususnya Jakarta. Bahkan pasar Tanah Abang menjadi topik pembicaraan saya dan makcik minah kalau lagi kumpul Bersama.


All Influencers in front of homestay in Bagan Datuk. Pict by : Endah.
Selain bercerita tentang pasar tanah abang, makcik minah pun mengundang saya kembali untuk berkunjung ke Bagan Datuk supaya nantinya bisa melihat Blue Tears Island (ketika saya kesana, blue tears island sedang ditutup untuk publik). I hope will come back as soon as possible !!.

Tinggal bersama makcik minah dan suaminya di homestay Bagan Datuk ini membuat saya merasa menjadi seperti warga lokal. Tak perlu air conditioner disetiap ruangan, toh kipas angina sudah cukup membuat dingin ruangan. Tak perlu susah payah mencari makanan untuk disantap, Karena makcik Aminah sudah menyiapkan makanan khas daerah sana. Makanan favorit saya selama di Perak adalah Udang Galah. Sebagai pecinta seafood, saya bisa santai menghabiskan seporsi udang galah dan dua porsi nasi *ini sih pantes aja makin lebar-an.


Selain merasakan tinggal seperti warga lokal, aku juga begitu excited tatkala mengikuti tournament yang disiapkan khusus untuk menyambut kami, para peserta Social Influencers Fest 2017. Salah satu perlombaan yang aku ikuti yakni Joget Balon, perlombaan yang rutin diadakan dikampungku kala tujuh belasan. Lumayan lah keluar sebagai juara ketiga dari empat peserta hahaha.

Eh ia untuk kalian yang berencana mengunjungi Bagan Datuk, jangan lewatkan pengalaman mengesankan dengat tinggal bersama warga lokal di Homestay. Tarif per malam homestay di Bagan Datuk ini kalau aku tidak salah ingat sekitar tiga ratus ribu per malam dan sudah termasuk makan pagi, siang dan malam.

Doakan aku supaya bisa kembali ke Bagan Datuk lagi yah! Aku mau mampir ke blue tears island yang mirip banget sama Maldives.


*Perjalanan ini merupakan rangkaian kegiatan Social Influencers Fest 2017 bersama Empayar Awan Biru (EAB) dan disponsori oleh Malaysia Inbound Tourism Association (MITA), Destination Perak, Tourism Malaysia serta didukung oleh homestay Labu Kubong, Get Fi, Bukit merah Laketown, Royal Belum Rain Forest, Homestay Bagan Datuk, Mb.Inc, MK Land inc, Koridor Utara, Perak Agrotourism Resort, Casuarina Meru Hotel Ipoh, dan Swiss Garden Hotel.