Sebagian dari kalian mungkin belum tahu, kalau aku sudah memutuskan keluar dari kantor sejak akhir Mei kemarin. Alasan terbesar adalah ‘banyaknya’ energi negatif dibanding energi positif yang aku rasakan selama bekerja di sana. Aku paling malas jika harus berpura-pura patuh dengan senior di kantor, hingga harus ‘menjilat’ di tempat kerja. BIG NO for me!!!


Aku nggak mau menghabiskan masa muda di tempat yang nggak bikin pintar atau berkembang. Untuk apa bertahan di tempat yang nggak bikin nyaman, betul?

Mumpung masih muda, aku masih punya banyak waktu untuk memilih dan mengerjakan apa yang aku suka serta mengeksplor segala hal baru. Aku senang bisa bebas melakukan semua hobiku seperti traveling dan blogging tentunya.


Foto bareng adek - adek di Maluku.
Keputusan untuk keluar dari kantor memang sudah lama, bahkan ketika aku baru tiga bulan menjadi karyawan di sana.
Kalau kata orang-orang terdekat sih gini, “Ya ampun Tar, baru juga tiga bulan! Kamu tahan dulu deh,” atau “Mungkin kamu belum terbiasa dengan rutinitas kantoran Tar. Sabar dulu aja,” ya begitu.


Karena saran dari beberapa orang terdekat itulah, aku urungkan sementara niat untuk keluar dari kantor. Di samping itu, ada banyak pekerjaan yang harus aku bereskan.


Singkat cerita, setelah 11 bulan menjabat sebagai Social Media Strategist, Marketing Communication, sekaligus Customer Services Officer dan Junior IT, aku resmi keluar dari kantor itu dengan hati yang lega, bahagia dan senyum sumringah. Finally!



KEHIDUPAN SETELAH RESIGN


PEKERJAAN
Setelah resign dari kantor, aku memutuskan menjadi Digital Nomad, mengerjakan semua pekerjaan yang bisa aku lakukan mulai dari Content Writer, Buzzer, Social Media Specialist, Blogger, hingga Event Consultant. Kok banyak banget, sih? Nggak capek? Hmm.. Justru aku capek kalau harus duduk seharian di kantor. Sekarang, aku merasa lebih produktif dan bebas melakukan semua yang aku suka.

Dulu : Office Hours. Nggak masuk kantor = potong gaji. Baju kudu rapi *difoto ini lagi lembur, jadi kemeja udah tak lepas
Sekarang : Nggak ada Office Hours. Kerja dimana aja (yang penting ada wifi).

Sekarang : Bisa kerja sambil nonton kehidupan gajah di channel National Geography.
Aku lebih produktif membuat konten artikel, foto, hingga video. Setiap pagi, aku bangun tidur dengan semangat untuk belajar hal-hal baru, termasuk belajar coding’ biar bisa punya start up.
Selain itu, aku juga bakal launch YouTube channel yang nantinya bakal berkolaborasi dengan beberapa orang. Doakan ya! Jangan lupa subscribe juga! :D



PENDAPATAN
Jadi, bagaimana pendapatan setelah resign?
Otomatis, pendapatan per bulan yang dulu rutin ada di rekening pun sudah menghilang.


From : Pinterest 
Tapi, semuanya tergantikan dengan pekerjaanku sekarang sebagai Travel Blogger dan Digital Nomad. FYI, pendapatan aku sekarang jauh lebih banyak karena ‘keluar’ dari berbagai pintu. Hehehe. Kalau dulu sih, cuma tunggu pendapatan dari satu pintu yang seringnya ngaret dan potong gaji. *eeeh

Staycation bareng teman - teman di akhir pekan.
Nah, meski pendapatan bertambah, aku harus membiasakan diri untuk melakukan penghematan. Kenapa? Karena aku selalu ingin berjaga-jaga jika misalnya ada kebutuhan dengan bujet besar, misalnya traveling. Hehehe.


Untuk itu, aku mulai mengurangi nongkrong di kafe dan berbagai restoran baru yang banyak menjadi check in location anak zaman sekarang di media sosialnya. Sekarang, aku lebih pilih untuk nongkrong di working space yang jauh lebih hemat dengan Wi-Fi yang super kencang.


PERJALANAN
Lucky me! Setelah resign malah semakin sering traveling ke tempat-tempat yang aku suka. Mungkin kalau dihitung-hitung dalam satu bulan, aku hanya tinggal di kamar selama seminggu saja, selebihnya traveling ke luar kota.

Bolak balik Yogyakarta untuk urusan bisnis.
Mulai dari Juni, aku sudah punya agenda di Palembang.
Bulan Juli, aku harus terbang ke Yogyakarta, kemudian melanjutkan perjalanan ke Bengkulu, dan diakhiri dengan penerbangan ke Palembang untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga besar.

Baca : Pesona Bengkulu yang Tak Boleh Dipandah Sebelah Mata



Berlibur di Maluku tanpa panik gaji dipotong.
Begitu juga bulan Agustus kemarin, aku harus terbang menuju Saumlaki (Maluku Tenggara Barat) untuk eksplor keindahan Maluku, sekaligus merayakan hari ulang tahunku di sana. Pulang dari Maluku, aku harus segera terbang ke Palembang untuk kembali berkumpul dengan keluarga besar dalam perayaan Idul Adha. Dan, September ini juga penerbangan ke Yogyakarta dan Kuala Lumpur sudah menanti.


Resign dari kantor kok makin sering traveling?


Pertanyaan seperti itu sering dilontarkan orang-orang di kolom komentar Facebook, twitter, maupun Instagram, apalagi kalau aku upload foto traveling. Daripada dijawab satu-satu, lebih baik aku jelaskan di sini biar bisa jadi inspirasi bagi teman-teman.


Jadi, aku bukan anak konglomerat yang terserah mau ke mana saja tinggal minta sama orang tua, terus diberi uang saku berjuta-juta. Sejak memutuskan menuntut ilmu di luar kota, aku harus putar otak bagaimana supaya bisa travel terus tanpa harus merengek minta duit sama Ayah (ya, pastinya kalau aku minta sih, pasti dikasih! Aku kan anak kesayangan Ayah). Hahaha.

Photoshoot di Maluku bersama dua cewek cantik kebanggaanku!

Jujur, traveling itu memang membutuhkan budget yang nggak sedikit lho, mulai dari tiket pesawat, penginapan, sampai uang jajan. Belum lagi oleh-oleh untuk orang tersayang, minimal gantungan kunci lah, atau baju kaos gambar ikon destinasi yang dikunjungi *kalau mau yang mahalan dikit.


Nah, tips biar bisa travel terus adalah NABUNG!

Pict by : ISHAK - South Korea
Biar nggak rugi selama traveling dan tetap bisa travel terus, aku selalu pesan semua tiket pesawat sampai hotel lewat Traveloka App. Aku memang sudah cukup lama pakai aplikasi yang satu ini. Kenapa? Simpel.


Harga yang ditawarkan relatif murah dan yang paling bikin aku happy adalah saat pesan tiket maupun hotel, aku akan dapat Loyalty Points. Traveloka Poin ini bisa kamu tukarkan dengan tiket pesawat dan hotel kalau jumlahnya sudah mencukupi. Dengan kata lain, kamu bisa mendapatkan dua akomodasi itu secara gratis!
Borobudur. Kebanggaan Indonesia.
Contohnya kayak perjalanan aku ke Yogyakarta minggu lalu. Tiket penerbangan PP Yogyakarta – Jakarta aku kemarin 100% free karena ditukar pakai poin itu.

Cara tukarnya susah? Coba dulu!



Cuma tinggal cari jadwal penerbangan, cek apakah poinnya cukup untuk ditukarkan, isi data diri, pilih salah satu metode pembayaran, lalu muncul tulisan “Redeem”. Kelar!

Eits, ada satu hal yang perlu diingat nih. Untuk bisa mendapatkan poin setiap memesan tiket maupun hotel, teman-teman harus terlebih dahulu memiliki akun di aplikasi Traveloka, ya. Coba dipikir-pikir, masa sih kamu nggak mau dapat keuntungan lebih?



Intinya, semakin kamu sering pesan traveling dengan pesan tiket dan hotel di aplikasi Traveloka, semakin banyak juga poin yang terkumpul. Oh ya 1 point ini nilainya Rp 100.

AKU KASIH TAHU TAMBAHANNYA! Kalau bisa, setiap ada keluarga atau teman yang mau booking tiket pesawat maupun hotel, tawarkan diri saja untuk bantu memesankannya! Jadinya, kamu yang akan untung karena dapat tambahan poin! Hahaha.


KESIMPULAN
Kalau ada yang tanya kenapa aku bisa travel terus, aku udah kasih tau rahasianya, ya! Walaupun sudah resign dari kantor, bukan berarti perjalanan traveling harus terhenti juga, bukan? :)

"You dont have to be rich to travel well"

Terus, kalau ada yang tanya, “Lebih enak mana: Kehidupan saat masih kerja di kantor atau kehidupan setelah resign?”, aku lebih bahagia dan merasa lebih produktif menghasilkan karya ketika sudah resign.

Bersama content creator dari 13 negara. Social Influencers Festival 2017.
Nggak ada batasan untuk berkarya dan nggak harus dengarkan omongan orang yang iri sama pekerjaan sampingan yang aku punya. Jadi, aku bahagia karena bisa keluar dari tempat yang membatasi kemampuan diriku.


Nah, untuk kalian yang mungkin ingin mengundurkan diri dari kantor juga, monggo dipikir-pikir lagi. Saranku sih, konsultasi dulu sama orang-orang terdekat kalian, utamanya sih ke orangtua karena mereka yang mengerti dan akan selalu ada untuk kalian.


“Dear Past, thank you for all the lessons. Dear Future, I am ready!”


By the way, Loyalty Points punyaku masih banyak. Ada yang punya rekomendasi destinasi liburan untuk bulan Oktober ini kah?
Komen dong! Aku ada rencana mau ngerayain ultah ibuku sambil jalan-jalan nih! Hehehe.