"Kata orang sih belum sah menuju Makassar kalau belum selfie ke Pantai Losari".

Tulisan berupa abjad “Pantai Losari” yang terletak di pelataran pantai, selalu menjadi spot menarik untuk difoto. Bahkan harus waitinglist untuk foto dengan latar belakang tulisan Pantai Losari. Saya sangat menganjurkan untuk datang kesini ketika pagi hari, sekitar pukul 8 – 10am (karena kondisi masih sepi hahaha, dan kalian bisa foto selfie sampe Puaaasss!!!).  

P A N T A I  L O S A R I 

Tulisan itu sudah terlalu mainstream di berbagai social media. Karena sangat kreatifnya anak muda Indonesia, maka mereka mengambil angle yang sedikit berbeda pada tulisan “Pantai Losari” menjadi tulisan “T A I  L O”. Dan hasil jepretan tadi bisa dibuat meme kocak. Kalau menurut saya pribadi foto tersebut dapat dijadikan meme patah hati, ataupun meme pertengkaran antar dua anak manusia hingga pertengkaran antara kubu J dan P *uups*. 
Aku cuma jadi model aja lho !.
Perjalanan saya menuju pantai Losari memang tak terduga. Ketika kapal sudah bersandar di Pelabuhan Soekarno - Hatta, Makassar. 
Saya melaksanakan ibadah sebagai umat beragama yang taat *ceritanya anak alim*. Setelah selesai, saya melanjutkan perjalanan menuju Pantai Losari dengan berjalan kaki. Iaaaah jalan kaki, melintasi jalanan pelabuhan dan mengintip lokasi prostitusi disepanjang jalan Nusantara yang tak jauh dari pelabuhaan. Kurang lebih 10 – 15 menit berjalan kaki dari pelabuhan Soekarno – Hatta menuju Losari. Lumayan membakar lemak – lemak makanan empat sehat lima sempurna di kapal :).  


Kita bahagia aja tuh jalan kaki dari pelabuhan ke pantai losari.
Suasana Pantai Losari malam itu jangan ditanya lagi. Ramee??
Bangeeet!!!. Belum lagi beragam jajanan yang ada di sepanjang jalanan pantai Losari. Mulai dari pisang epe, roti bakar hingga bakso dan seafood sekalipun. Tapi tetaap saja “Pisang Epe” menjadi jawara! Karena 80% jajanan yang dijual yakni pisang epe dan minuman khas Makassar yakni saraba. Rasanya seperti wedang. Kalau saya bilang sih, saraba itu wedangnya orang Makassar.

Setelah mengantri cukup lama dengan orang – orang yang ingin foto selfie di tulisan “Pantai Losari”. Akhirnya giliran saya pun tiba. Dannn cheers. Berbagai gaya sudah terpotret di kamera. 

Oh ya, ada beberapa tips nih buat kalian yang menuju Pantai Losari.
1) Gunakan Baju yang berwarna cerah, supaya ketika di foto hasilnya terang. Kalau udah malem terus kalian pakai baju gelap, bisa bisanya yang ketangkep kamera malah sosok lain *tetiba merinding*.
Baju yang cocok untuk pemotretan malam hari sih baju warna terang. 
2) Menunggulah antrian untuk berfoto dengan sabar, karena bukan hanya kita yang ingin foto disana.  Sembari ngantri buat foto, bisa juga selfie - selfie unyu sama fans teman sambil nunggu pisang epe yang dipesan.
Raisa dan Fans lagi waitinglist list sembari jajan pisang epe :).
3) Sembari menunggu, kalian bisa foto yang lainnya
For your info, di sepanjang pantai losari banyak sekali tulisan – tulisan seperti “City of Makassar”, “Mandar”, “Bugis”, hingga “Toraja” yang bisa kalian potret sembari menunggu giliran. 
Masih banyak spot lain di Pantai losari :) .
4) Waktu terbaik utnuk foto di losari yakni pagi hari. Karena ketika malam hari pencahayaan amat kurang dan menyebabkan banyak noise dan belur :p. Lihat dan perhatikan dengan saksama dua foto dibawah ini. (Pemotretan pada pagi hari dan malam hari).
Malam Hari : Pencahayaan Kurang, Noise, dan Blur. *abaikan wajah model yang kucel dan lelah*.
Pagi Hari : Cahaya Oke, Cerah banget *abaikan wajah model yang kesilauan*.
5) Bawalah minuman sendiri, in case kalau ada anak – anak kecil yang nawarin minuman dengan harga 2x lipat dibanding harga minuman di indomaret *prinsip ekonomi anak kosan*.  
Harga Minuman di Makassar gak jauh beda dari Jakarta.
6) Jaga selalu barang bawaan anda dan tetaplah berhati – hati :) .
yah namanya juga ditempat wisata dan didaerah orang, kita mesti pinter jaga diri, jaga hati dan jaga barang. 
Didalam ransel gue tersimpan koleksi batu akik, dan batu mulia :p.
Mungkin tips diatas bisa bermanfaat bagi kalian yang ingin menuju
Pantai Losari.


Teks & Foto : Astari Ratnadya