kamu orang Sumatera kan tar??”
“iya, saya blasteran Sumatera dan Jawa”
“oooh, pantes cantik begini”
“xbchjbsjcbjkhajfhjbfj (hening)" 
*saya digombalin*

Perjalanan saya ke Lampung kali ini bukan untuk mengobati hati yang sedang tersakiti, melainkan “Social Media Trip” bersama Blogger, Videographer, Photographer, Instagrammer serta rekan – rekan media. Jadi selama 16 hari, kami semua mengeksplor keindahan Indonesia lewat lensa dan kata.

Penerbangan Jakarta – Lampung menggunakan maskapai terbaik kebangaan Indonesia terasa begitu cepat. Secepat naik kereta dari Bogor menuju Cikini, tanpa ada gangguan sinyal di stasiun Manggarai :) . Kurang dari lima puluh menit, pesawat yang saya dan rombongan Social Media Trip tumpangi, landing dengan mulus di Bandara Raden Inten II Lampung. Waktu setempat menunjukkan “waktu makan malam” dan kami semua siap untuk mencicipi kuliner khas dari kota Sejuta Siger ini.
Keragaman alam dan budaya merupakan salah satu Pesona Indonesia, begitu juga dengan kuliner.

Kuliner khas Lampung di RM. CIKWO.
Berbicara mengenai kuliner khas Lampung, rasanya tidak berbeda jauh dengan kuliner dari kota kelahiranku yakni Palembang. Ditambah lagi, wisatawan lebih mengenal Bakso Sony sebagai kuliner yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Lampung. Padahal kuliner khas Lampung begitu menggiurkan untuk dicoba. Sayangnya, belum banyak tempat makan yang mengangkat kuliner khas sebagai menu utama.
Ibu Isna, owner Cikwo yang sekilas mirip Siti Nurhaliza :) . 
Beruntunglah kami mendapat rekomendasi tempat makan yang menyediakan kuliner khas kota Lampung yakni “Cikwo”. Nama cikwo diambil dari sebutan si pemilik yang merupakan anak perempuan pertama di keluarganya. Walaupun tempat makan ini terlihat begitu sederhana, namun cita rasa hidangan yang disajikan begitu menggugah selera pengunjungnya.
Taboh Iwa Tapa Semalam, Serbat Kuweni, Pepes Patin, Sop Iwa Tuhuk, Pindang ikan, pandap dan seruit menjadi pilihan hidangan yang bisa dicicipi. 

Pandap. Bentuknya aneh, tapi rasanya enak !!!.
Pandap
Awalnya saya ragu untuk mencoba makanan ini. karena tampilannya yang aneh (kalo menurut saya).
Namun lewat rayuan mbak pramusaji, akhirnya saya luluh dan mencoba Pandap. Rasanya waaah, enyaaak!!! saya makan tiga pandap hahaha (<< ini sih antara doyan, laper, sama rakus).
Daun talas muda digunakan sebagai pelapis pandap yang terdiri dari campuran kelapa, ikan dan rempah – rempah. kalau lagi di Lampung jangan lupa cobain Pandap!!!. 

Taboh Iwa Tapa Semalam. Makannya sama nasi hangat dijamin nagih!
Taboh Iwa Tapa Semalam
Warna kuning mendominasi Taboh Iwa Tapa Semalam. Saya jadi ingat sup ikan patin bumbu kuning yang biasa dibuat oleh ibu saya. Bedanya ikan yang digunakan diasapi dulu kurang lebih 3 – 4 jam. Karena itulah, aroma ikan asapnya begitu terasa disetiap sendokan. 

Cubik Kemas.
Cubik Kemas
Tiga ekor ikan mas yang sudah dipanggang siap disantap dengan kuah khas Lampung. Kuah dari santan yang dibuat dari bahan sederhana yakni daun jeruk perut serta cabe giling dan garam, membuat Cubik Kemas makin nikmat disantap dengan kuahnya.
Pastikan kalian menyantap menu diatas dengan nasi hangat agar lebih nikmat :)  

Mbak April, sukses menyuruh saya mencoba semua menu yang disajikan :')
Selain hidangan utama diatas, rumah makan cikwo juga menyediakan beragam menu lainnya seperti kacang – kacangan, ketan, roti khas lampung dan juga kopi tentunya.

Ukuran kue ini lebih gede kalo untuk dijual :)
Tape Uli dan Ketan, pasangan serasi yang yummy.
kue cucur versi lampung *lupa namanya*.
Kalau lagi di Lampung jangan lupa buat mampir yah guys.

CIKWO
 Jl. Nusa Indah No.1 Teluk Betung Utara, 
Bandar Lampung 35213
0812-7327-6777

Jangan lupa cicipi kuliner lokal dari setiap daerah yang kalian kunjungi!!!