pict from here.
Akhir – akhir ini saya sering menghabiskan waktu luang dengan googling desain undangan pernikahan^^. Bukan karena saya kebelet nikah, bukaaaaan. Tapi karena saya anaknya emang doyan ngeliat desain – desain unik dan menarik macem undangan pernikahan. Jaman masih tinggal di Palembang, saya suka ngoleksi undangan pernikahan yang dikirim kerumah. Rata – rata undangannya standar pisan desainnya. Maklum lah, dulu kan masih jamannya undangan nikahan yang warna pink terus ada wangi – wangiannya. Dari situ, saya berkomitmen untuk bikin undangan pernikahan yang unik ketika saya menikah nanti. Pokoknya anti mainstream deh hahaha. *inikah yang dinamakan kecentilan*.


Seiring berjalannya waktu, dan kemajuan teknologi yang makin jadi. Saya mulai mikir untuk mendesain undangan pernikahan nanti dengan bentuk yang beda dari biasanya. Pengen bikin undangan pernikahan versi digital. Selain menghemat kertas dan irit, undangan pernikahan versi digital juga bisa dengan mudah disebar untuk semua tamu yang akan diundang. Jadi nggak perlu lagi kan repot – repot nganter undangan kesana kemari. Maklum, calon manten sekarang sibuk – sibuk bangeeet.
Pict from here.
Sejauh ini, pemikiran saya akan undangan pernikahan digital sudah banyak dilakukan oleh beberapa pasangan yang bakal menikah lho ternyata!!!. Bahkan sudah banyak vendor undangan yang bersedia membuatkan undangan pernikahan digital. Coba tengok website Bridestory deh, banyak banget referensi vendor buat undanganpernikahan. Selain itu, undangan pernikahan digital juga bisa didesain sesuai kemauan calon manten pula hahahaha. Betapa bahagianya hidup di zaman sekarang.
Pict from here.
Eeeh tapi, kata ibuku nggak semua orang suka buat dikasih undangan digital lho.
“kalo kamu ngundangnya orangtua yang nggak terlalu ngerti sama teknologi terkini gimana mbak??”
Karena pada sebuah pernikahan, yang diundang bukan hanya teman – teman dekat kamu dan pasangan saja. Melainkan teman – teman dan keluarga besar dari kedua belah pihak juga diundang. 
Otomatis banyak orangtua juga yang bakal hadir.
Kata – kata dari ibu saya bikin saya mikir ulang lagi. Bener juga yah hahahaha.
Karena itulah, undangan pernikahan saya nantinya akan dibagi menjadi dua jenis. Undangan digital bagi teman, kerabat terdekat dari kedua calon pengantin. Sedangkan undangan formal dikhususkan bagi teman – teman dari orangtua kami. Oke siiip!!!.

Undangan pernikahan done √. Lanjut pada pemilihan vendor makeup ketika acara resepsi dan pesta.
“tumben banget tar, pengen di make-up”, memang sih wajah saya yang eksotis ini tanpa di make up aja sudah mempesona apalagi kalau di make up *nyenengin diri sendiri*.
Wanita mana sih yang pengen tampil kucel dan dekil diacara pernikahannya???
Secuek – cueknya seorang wanita, mereka tetap ingin tampil cantik dan bersahaja di acara besarnya yakni acara pernikahan yang hanya akan dilakukannya satu kali selama hidupnya.
Ehh, nggak Cuma wanita lho. lelaki juga perlu tampil menawan di acara sakral itu. Bahkan beberapa teman saya yang laki, meninggalkan celana belelnya dengan mengenakan celana yang dipadu dengan jas hitam saat pernikahan. Pokoknya wanita dan lelaki memang harus tampil maksimal di acara pernikahan. Tapi jangan kelewat lebay juga yah :). 

Saya cantik lho kalo didandanin :p.
Peran Hair & Makeup pun penting, untuk membantu calon pengantin tampil menawan di hari bersejarah dalam hidup mereka. sebagai warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi adat dan budaya, tentulah kami ingin mengenakan baju daerah ketika pernikahan nanti dan juga dimakeup yang selaras dengan baju yang kami kenakan. Tidak terlalu menor, namun tetap mempesona bagi siapa saja yang melihat nanti. Tim Hair & Makeup pun sudah banyak tersebar dimana – mana. Tinggal dipilih saja berdasarkan budget yang tersedia.

Saya mau lanjut cari inspirasi buat hair & makeup dulu yaaah. Bye~