Udah pertengahan bulan Mei dan baru punya waktu buat cerita sama kalian tentang apa aja yang terjadi di tahun 2022 silam. Aku bisa bilang kalau tahun lalu jadi salah satu tahun terbaik buatku. Bohong kalau aku bilang ngga ada air mata di tahun macan. Yes tahun 2022 ada banyak cerita suka duka.
Postingan ini aku tulis sepenuh hati sebagai apresiasi untuk aku yang sudah berjuang dengan sangat keras di tahun 2022. Semua tangis, kerja keras dan tawa, dibayar dengan hasil yang bikin aku banyak bersyukur dan bahagia tentunya
Kilas Balik 2022
PEKERJAAN
Kalian yang kenal aku dengan baik, pasti jarang banget liat aku berbagi cerita tentang pekerjaanku. Yes aku keep private . Sama halnya dengan urusan asmara. Tapi nanti bolehlah aku luangkan waktu untuk menuliskan cerita tentang pekerjaanku di tulisan selanjutnya.
Alhamdulilah tahun lalu aku mendapat kepercayaan untuk memimpin tim yang anggotanya kece semua. Tim yang bisa diandalkan dalam setiap pekerjaan. Tim yang selalu siap ngebantu "kakaknya" ini tiap lagi terbang. Terima kasih atas kebersamaannya !
Lalu keputusan untuk pulang sementara ke Palembang juga membuka beberapa pintu rezeki lainnya. Bisa kolaborasi sama brand tranposrtasi online favoritku dan juga bisa ikut berpartisipasi mempromosikan potensi wisata di Sumatera Selatan.
Selain itu di akhir tahun lalu juga aku berkesempatan buat jadi tour leader yang ngebawa tamu dari salah satu perusahaan IT ke Malaysia. Terima kasih banyak untuk orang - orang baik yang sudah merekomendasikan aku untuk bekerja sama.
KEHIDUPAN
Tahun lalu aku memutuskan pindah sementara ke kota kelahiranku, Palembang. Semua barang - barang di apartemen juga aku kirimkan ke Palembang. Big thanks buat teman- teman yang udah dateng ke apartemen, terus bantuin packing dan makasih juga buat kalian yang mau dititipin dulu beberapa barang - barangku.
Kelar packing, aku baru menyadari betapa banyaknya barang - barang di apartemen haha. Yaaa gimana ya udah lebih dari lima tahun juga stay di apartemen. Hmmm kalau dihitung - hitung, mending uangnya beli rumah ya haha (kata kaum mendang mending).
Tapi aku dan adikku punya alasan lain yang membuat kami betah tinggal di apartemen. Walaupun pada akhirnya semua adik - adikku memilih berkarir di luar Jakarta dan endingnya aku sendirian di apartemen. Emang asem nih mereka haha.
Well, walaupun pada akhirnya aku pulang sementara ke Palembang, si anak extrovert ini tuh ngga betah banget kalau cuma diem di rumah. Jadi waktuku banyak kuhabiskan untuk beberes rumah (yang banyak banget barang - barang di rumah tuh).
Satu hal yang aku syukuri adalah, aku bisa ketemu ayah dan ibuku setiap harinya. Dan juga bisa bermanja dengan mereka. Bangun pagi udah ada sarapan, siang hari udah ada menu makan siang, dan malam hari juga udah lengkap menu makan malam.
Jadi kalau kalian bilang kenapa aku makin melebar, taulah ya alasannya karena apa. Ngga perlu lagi deh bilang "kok gendutan tar". "Gendut aja aku kece, apalagi kalau badanku kek model victoria secret" haha.
Berhubung lagi di Palembang juga, aku urus semua Paspor keluargaku untuk penggantian paspor baru, sekalian cetak KTP baru. Jujur saja, aku lebih suka urus semua urusan administrasi di Jakarta Selatan, karena lebih cepet sat set sat set. Semoga nanti Palembang juga bisa lebih baik lagi dalam pelayanan administrasi pemerintahan. Amin!.
PERJALANAN
Dua ribu dua dua adalah tahun favoritku. Tahun yang penuh perjalanan. Aku kembali seperti Tari yang dulu. Tari yang bebas jalan kesana kemari, Tari yang bisa kerja dari mana saja. Dan Tari yang suka eksplor tempat - tempat baru.
Berbekal beli Unlimited Super Pass AirAsia, jadinya aku bisa jalan sepanjang tahun dengan biaya yang super duper murah. Makasih banyak maskapai favoritku since 2007 silam.
Let's recap perjalananku selama dua ribu dua dua silam. Dari Januari - Desember, dari perjalanan dengan kapal, travel, bus dan pesawat. Bismillah 2023 nanti bisa lebih jauh lagi perjalanannya. Ucapin amin bareng - bareng guys!
Awal tahun dimulai dengan perjalanan seorang diri ke Bangka dengan kapal cepat express dan dilanjutkan dengan perjalanan darat menggunakan travel ke kota Bangka nya. Apesnya Januari tuh masih musim hujan. Dan sepanjang hari di Bangka, hujaaaan teruus. Jadi perjalanan di Bangka lebih ke kuliner aja dan mampir ke pantai terdekat. Btw makanan di Bangka enak - enak banget sih sumpah!!
Bulan Februari, Maret, April sampai Mei, aku nggak terbang kemanapun. Alasannya adalah Udah daftar jadi member di salah satu studio olahraga haha. Super niat biar aktif gerak lagi, walau rasa malesnya ya masih ada (heran deh). Giliran traveling, banyak banget gerak, atau sekedar jalan kaki dari satu tempat ke tempat lain. Giliran disuruh olahraga beuh, magernya kelewatan. But i did it!!.
Masuk ke bulan Juni yang langsung banyak penerbangan (udah berasa kayak pramugari aja say). Penerbangan pertamaku ke Makassar bersama tim Transmate Journey. Perjalanan yang panjang karena aku terbang lebih awal dibanding teman - teman satu tim yang notabene berada di Jabodetabek dan Bandung. Jadilah aku yang sampe pertama kali di Bandara Soekarno Hatta kala itu.
Perjalanan ke Makassar ini seru banget. Aku beruntung bisa jadi bagian Transmate Indonesia. Kami yang berangkat ke Makassar mendapat kesempatan buat melihat transportasi umum yang ada di Makassar dan juga ngeliat langsung bagaimana orang - orang di belakang layar yang mengatur lalu lintas transportasi baik di darat, laut maupun udara.
Pulang dari Makassar, aku lanjutkan perjalanan darat menggunakan kereta api ke Yogyakarta untuk janjian bareng teman - teman yang sudah lama tidak bersua. Yogyakarta itu selalu ngangenin. Kotanya, makananya dan orangnya yang ramah. Liburan di Yogyakarta sangat singkat. Cuma tiga hari dua malam saja.
Kelar dari Yogyakarta aku langsung packing dan lanjut terbang ke Penang, Malaysia. Bisa di bilang Penang ini second home. Karena udah keseringan bolak - balik haha. Cukup lama stay di Penang, sampai bulan Juli.
Berhubung aku anaknya tuh emang bolang banget, jadilah aku memutuskan untuk terbang ke Bangkok di bulan Juli, dan melanjutkan penerbangan kembali ke Chiangmai. Kalian yang pernah liat story instagramku pasti taulah kalau aku tuh cinta banget sama Chiangmai. Karena kotanya chill banget, macem Bali, tapi ngga terlalu crowded kayak Bali.
Aku menghabiskan waktu seminggu di Chiangmai sembari merayakan idul adha di sana. Walaupun agama minoritas di Chiangmai, komunitas muslim cukup aktif juga lho di sana. Semoga nanti ada rejeki lagi buat merasakan sensasi idul adha di negeri orang.
Setelah nyaris satu bulan di Thailand, bolak balik keliling naik transportasi umum, akhirnya aku kembali terbang ke Penang sebelum pulang ke Jakarta. Kenapa mampir Penang lagi sih ? yaaa karena aku nitipin barang - barangku di rumah Penang wkwk. Dan fun fact nya adalah perjalanan ke Thailand satu bulan lalu itu banyak banget jastip, sampe aku kudu beli koper baru yang gede haha. Alhamdulillah balik modal.
Puas terbang di bulan Juni sampai Juli, waktunya pulang ke Indonesia. Dari Penang aku terbang ke Jakarta, kemudian lanjut perjalanan darat dari Jakarta menuju Lampung, dan tidur semalam di Lampung, sebelum besok paginya lanjut perjalanan darat ke Palembang. Sampe di Palembang aku memutuskan tiduuur sepuasnya. Hibernasi dulu demi mengembalikan tenaga yang terkuras selama satu bulan.
Sampai akhirnya masuk ke Bulan Agustus, bulan favoritku untuk merayakan Birthday Trip. Setelah vakum dua tahun, akhirnya aku bisa terbang lagi untuk merayakan hari kelahiranku.
Kali ini aku ngga terbang sendiri, tapi ada tiga lelaki yang menemaniku. Terima kasih bro sudah menemani temen kalian yang kece ini merayakan ultah di negara orang.
Aku bisa bilang kalau Birthday Trip tahun 2022 kemarin adalah perjalanan paling seru. Pulang dari hoping island di El Nido, kulitku kebakar hahaha. Terus lanjut perjalanan darat ke Vigan, salah satu kota cantik di Manila yang vibesnya ala Spanyol.
Walaupun kala itu cuaca lagi typoon, alhamdulillah kami berempat sehat dan selamat.
Lanjut ke bulan September, aku janji ke ibuku untuk pulang ke Palembang dan stay dulu khusus di bulan ini. Sampai akhirnya memasuki bulan Oktober, aku melakukan perjalanan darat ke Bandung bersama adik bungsuku.
Perjalanan yang lumayan bikin sakit pinggang haha. karena yaa kami berdua memutuskan naik bis ke Bandung. Biar jadi experience juga buat adikku. Supaya punya cerita gimana perjuangan kami ke Bandung buat cari kosan nya.
Sebagai anak tertua, aku mendapat mandat dari ayah ibuku buat cari kosan untuk adik bungsuku. Seneng deh dapet kosan yang semuanya serba baru ! semoga adekku betah di sana. karena itu kosan udah langsung kubayar setahun full wkwk. Kosan dia lebih bagus, dibanding kosanku jaman kuliah di Bogor dulu hikz.
Kelar nganter adek ke Bandung, aku lanjut terbang ke Bali dan melanjutkan perjalan ke Labuan Bajo. Sebenernya beli tiket ke Labuan Bajo ini untuk trip nostalgia. Mengenang perjalanan tahun 2014 silam. Tadinya mau start dari Maumere sampe Labuan Bajo. Tapi tiket ke Maumere sangat mahal. Jadilah aku pilih hanya mengunjungi Labuan Bajo dengan pesawat dan motoran ke Ruteng.
Dan yes aku menemukan keluarga baru di Ruteng. Sejak 2014 silam, Ruteng jadi salah satu kota favoritku juga. Suhu di sana tuh mengingatkanku pada Bukit Tinggi, kampung ibuku.
Bulan Oktober sepulang dari perjalanan Labuan bajo, Ruteng dan Bali, aku terbang pulang ke Palembang dan melanjutkan perjalanan untuk eksplor Sumatera Selatan bersama Disbudpar Sumatera Selatan di bulan Oktober dan November.
Ternyata potensi wisata di Sumatera Selatan itu banyak banget. Sayang belum semuanya terekspos di media. Belum lagi akses untuk menuju destinasi wisata yang belum bagus jalannya. Sedih sih. Semoga nanti pemerintah daerah bisa berbenah.
Selesai eksplor Sumatera Selatan, aku langsung menuju Bandara dan melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta, sebelum akhirnya terbang kembali ke Bangkok, Chiangmai dan Phuket.
Sayangnya bulan November tuh musim hujan, jadi perjalanan ke Thailand ini banyak chill doang di kamar haha. Next time aku kudu eksplor Phuket lagi sih.
Masuk ke bulan Desember, ngajakin tim ku untuk main ke Bogor sebentar, sebelum aku terbang ke Pontianak. Dari Pontianak, aku melanjutkan perjalanan ke Kuching menggunakan Damri. Dan yes lagi - lagi aku tidak menyarankan untuk pergi di bulan "ber-ber" karena hujan deras selama aku di Kuching. Sedih sih. Next kudu balik lagi dan hiking ke gunung Santubong bersama warga lokal.
Pulang dari Kuching, menutup perjalanan di Bulan Desember dengan perjalanan naik bus dari Jakarta ke Dieng. Perjalanan yang sat set sat set berangkat. Sayangnya kami ngga kesampean hiking buat liat sunrise karena cuaca hujan.
Tepat tanggal 31 Desember 2022 aku sampai di Jakarta sekitar jam 10 atau 11 malem gitu dan bablas tidur sampe tahun baru. Semoga tahun 2023 ini makin banyak rejeki biar bisa jalan ke tempat - tempat baru. Aminin bareng - bareng plis.
PERCINTAAN
"Banyak cinta yang datang mendekat"
"Ku menolak"
"Semua itu karna (..........................)"
lirik lagu di atas tuh cocok banget buatku.
Makasih banyak buat "teman laki-laki" yang sudah hadir menemani di 2022 kemarin. We are not in the same boat intinya.
Tapi tahun lalu itu tahun paling banyak aku ketemu laki - laki baru (bukaaan temen ya, tapi bener - bener orang baru). Ini kalau di ceritain, pasti kalian bakal senyum - senyum sendiri sih.
Dah segitu aja tentang percintaan mah.
Semoga tahun 2023 ini makin sehat, banyak rejeki, bisa punya waktu banyak buat keluarga, bisa produktif, dan belajar sabar (sumpah ini paling susah sih bagi aku yang kesabarannya nol).
Aku doakan buat kalian yang baca postingan ini sampai habis, semoga selalu bahagia dan tercapai semua cita dan cintanya. Amin 💚.
No comments
Post a Comment